Peluang Usaha Baru :

Cara Mengawinkan Burung Murai Batu

Cara Mengawinkan Burung Murai Batu


Budidaya Burung - Sebelum menjodohkan dan mengawinkan burung murai batu, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memilih indukan Jantan dan Betina yang berkualitas. Ukuran tentang kualitas dapat bermacam-macam alasan dan motivasi serta tujuan mengembang-biakan burung tersebut. Tapi sebagai dasar utama pemilihan indukan yang berkualitas adalah melihat dari gen indukan.
  • Memilih indukan jantan, pilih yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun.
  • Memilih indukan betina, pilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan murai batu jantan.
  • Pilihlah jantan dan betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal murai batu, pilih sesuai keinginan Anda.


Proses penjodohan.                                                                                                                                                                             
  • Agar proses penjodohan lebih mudah, siapkan betina lebih dari 1 ekor, dekatkan dengan pejantan yang telah diseleksi, baik dari kualitas suara, katuranggan maupun prestasinya. Bila sudah ada yang tampak rajin bunyi, ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda si betina sudah birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dengan pejantan ditempat terpisah selama kurang lebih 3 hari.
  • Masukkan ke dalam sangkar bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak ada sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yang diletakan berhimpitan.
  • Lakukan pengamatan secara rutin, untuk memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut. Bila sudah terlihat akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat, baru masukan ke kandang penangkaran.Tanda-tanda penjodohan yang sukses, apabila sepasang indukan sering berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling serang. Sebaliknya bila sang jantan mengejar dan menghajar betina, maka segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan bisa berakibat fatal yakni kematian pada sang betina.
  • Lakukan penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama selama 1 minggu, kemudian masukan betina kedalam sangkar kecil dan masukan kedalam kandang besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas didalam kandang penangkaran dan merasa lebih berkuasa, langkah ini juga bertujuan mengurangi birahi pejantan.
  • Ganti pasangan bila tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak dilakukan, yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina dengan betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal sambil diamati perkembangannya.
  • Setelah proses ini berjalan dengan baik dan terjadi kemajuan satu sama lain, tempatkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina. Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri di atas tangkringan saja, itu menandakan ia belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran. Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan ia sudah benar-benar siap untuk kawin.
  • Jika sudah terlihat saling tertarik segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan.
  • Setelah fase penjodohan memperlihatkan kemajuan yang baik, Anda tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan indukan Jantan dari sangkar gantung.
  • Jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).(sumber indobird)

Cara Budidaya Ikan Patin

Cara Budidaya Ikan Patin

Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Produknya termasuk unggulan sehingga banyak peternak yang mencoba usaha budidaya ikan patin ini. Tekstur daging ikan patin ini memiliki banyak lemak dan agak basah namun tidak memiliki banyak duri. Harga ikan patin di pasaran cenderung stabil sehingga usaha budidaya ikan patin ini cukup menjanjikan dan berpotensi menghasilkan pendapatan besar.
Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin
Kegiatan pembenihan ikan patin merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu sehingga yang dihasilkan adalah benih yang dihasilkan setelah masa pendederan. Proses penting yang harus dilalui pada budidaya ikan patin. Setiap tahapan pada budidaya ikan patin bisa dijadikan bisnis tersendiri.
Pada tahap pembenihan misalnya, peternak bisa mencoba budidaya ikan patin hanya dalam tahap ini lalu langsung menjual benihnya pada mereka yang membutuhkan benih-benih berkualitas. Tentunya harga yang dipatok berbeda dengan ikan patin yang sudah dewasa dan siap dikonsumsi.
Untuk memulai budidaya ikan patin, Anda bisa mendapatkan benih ikan dari hasil tangkapaan di perairan umum maupun membeli dari Balai Pemeliharaan Ikan Air Tawar di Jawa Barat. Benih-benih ini biasanya dikumpulkan dalam satu wadah dan dirawat selama kurang lebih dua minggu. Proses inilah yang membutuhkan kehati-hatian.
Langkah mudah budidaya ikan patin
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan patin adalah kualitas air, apabila air dalam penampungan sudah mulai kotor, gantilah dengan air bersih dan hindarkan dari sengatan matahari. Benih ikan patin ini akan siap ditebar ketika sudah dipindahkan dan dipelihara terlebih dahulu di dalam jaring. Hal ini dimaksudkan agar benih ikan patin mampu berdadaptasi dengan lingkungan barunya. Budidaya ikan patin ini memang perlu perhatian yang besar.
Ciri-ciri induk patin yang sehat dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :
  • Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin – Induk Betina
  • Berumur tiga tahun
  • Ukuran anatara 1.5 – 2 kilogram
  • Perut membesar ke arah anus
  • Perut terasa empuk dan halus saat diraba
  • Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
  • Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
  • Ketika kloaka ditekan maka akan keluar beberapa butir telur dengan bentuk bundar yang besarnya seragam.
  • Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin – Induk Jantan
  • Berumur dua tahun
  • Ukuran 1.5 – 2 kilogram
  • Kulit perut lembek dan tipis
  • Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih
  • Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
Proses Pembesaran Budidaya Ikan Patin
Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung baik dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya:
Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.
Pembesaran ikan patin di jala apung sebaiknya memerhatikan lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.
Pada pembesaran ikan patin, sistem yang perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan.
Pada pembesaran ikan patin di karamba yang perlu diperhatikan adalah masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan.
Proses Panen Budidaya Ikan Patin
Pastikan ikan patin tidak terkoyak siripnya ketika Anda mengangkatnya dari kolam pembesaran. Ikan patin yang terkoyak siripnya akan mengalami penurunan harga sehingga tak laku di pasaran. Budidaya ikan patin juga membutuhkan kehati-hatian yang lebih detail.
Ketika budidaya ikan patin Anda sudah mulai membuahkan hasil, jangan gunakan jala yang besar dan kasar untuk menangkap ikan patin karena akan menyakiti dan merusak tubuh ikan patin. Sebaiknya gunakan serok dengan jala yang halus. Pilihlah ikan patin yang benar-benar siap panen sehingga hasil yang Anda dapatkan pun maksimal.
Pengemasan dalam Budidaya Ikan Patin
Pengemasan benih ikan patin harus dapat menjamin keselamatan benih selama pengangkutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan benih ikan patin ketika Anda mulai berbisnis budidaya ikan patin yaitu:
Sediakan kantong plastik sesuai kebutuhan. Setiap kantong dibuat rangkap untuk menghindari kebocoran.
Benih ikan yang telah dipuasakan selama 18 jam ditangkap dengan serokan halus kemudian dimasukan kedalam kantong plastik tadi.
Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan air ksigen = 1:2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap.
Kantong-kantong plastik berisi benih dimasukkan kedalam kardus.
Lama pengangkutan. Benih ikan patin dapat diangkut selama 10 jam dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 98,67%.
Tips Budidaya Ikan Patin Secara umum, kegiatan budidaya ikan patin terdiri dari dua kegiatan yakni pembenihan dan pembesaran. Kegiatan pembenihan ikan patin masih tergolong sesuatu yang jarang diketahui sebab selama ini masyarakat lebih memilih mengambil benih ikan patin di sungai, waduk atau situ. Proses pembenihan sendiri adalah upaya menghasilkan bibit ikan dengan ukuran yang diinginkan. Hasil akhirnya berupa benih ikan yang telah melalui proses pendederan. Jika ditarik dalam urutan garis besar maka kegiatan pembenihan meliputi: 
  1. Memilih indukan yang siap diijah
  2. Menyiapkan hormon atau kelenjar hipofise yang bersumber dari ikan donor, yakni jenis ikan mars.
  3. Induce breeding atau proses kawin suntik
  4. Striping atau kegiatan pengurutan.
  5. Proses penetasan larva.
  6. Proses pendederan.
  7. Proses pemanenan
(sumber caraberternak)

Meraup Untung Dari Rumah Makan Bebek Sari Rempah


Meraup Untung Dari Rumah Makan Bebek Sari Rempah

Rasanya kini tak perlu enggan lagi menyantap menu masakan bebek. Banyak anggapan bahwa daging bebek identik dengan rasa amis serta memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, kini ada masakan bebek dengan sensasi rasa yang menggoda selera makan di Rumah Makan Bebek Sari Rempah Jalan DI Panjaitan 47B Semarang.

Ya, begitu mencicipi daging bebek Sari Rempah bisa dipastikan rasa amis akan hilang. Sebab, untuk mengurangi agar daging bebek tidak amis dan menjadi rendah kolesterol, rumah makan ini memformulasikan bumbu dari beberapa jenis rempah-rempah. Antara lain komposisinya ada kayu manis, pala, kapulaga, cengkeh, jinten, jahe, kencur dan masih banyak lagi.
Pemilik RM Sari Rempah, Prasetyo Sugiarto menuturkan, ada plus minum masakan dari daging bebek ini. Daging bebek mengandung protein yang sangat tinggi, dengan kadar protein 28 persen yang sangat bagus bagi pertumbuhan. Tapi disisi lain, daging bebek memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi serta bau yang amis yang dihasilkan dari lemaknya.
"Dengan aneka jenis rempah yang dimasukkan dalam rebusan daging bebek, hasilnya akan membuat lebih gurih, tidak amis dan rendah kolesterol," paparnya, belum lama ini.
Bau amis dari daging bebek, kata dia, karena kandungan minyak dalam lemaknya. Dengan bumbu rempah itu, membuat lemak bisa terangkat sehingga bau amisnya akan hilang.
RM Bebek Sari Rempah ini menyediakan menu masakan aneka bebek. Seperti, bebek goreng, bebek penyet, ayam goreng. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau mulai Rp 16.000-17.000 per porsi.
Untuk tahap pertama, dalam sehari Prasetyo optimistis setiap harinya akan menghabiskan 100-150 ekor bebek atau 400-600 porsi bebek. Daging bebek didatangkan dari supplier yang peternakannya terdapat di daerah Trengguli.
"Saat masyarakat sudah jenuh dengan bebek goreng, saya ingin menghadirkan sesuatu yang baru yakni bebek penyet sebagai menu utama. Saya percaya akan banyak orang yang suka, karena bebek penyet kami beda dari yang lain," katanya.(sumber suaramerdeka)

Cara Membedakan LoveBird Jantan Dengan Betina


Cara Membedakan LoveBird Jantan Dengan Betina

Cara Membedakan Jenis Kelamin - Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelamin berdasarkan penampilan luar 
yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan mana yang betina dan mana yang jantan. Dalam kasus seperti ini maka ada beberapa cara untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Berikut ini adalah cara untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird.
  • Dilihat Dari Segi Fisik
Lovebird / Lakbet betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. Maksud tidak mutlak disini adalah tergantung seberapa sering kita memberi pakan kepada burung lovebird ini. Yang jelas burung akan cenderung kurus kalau kita tidak menerapkan cara yang benar dalam mengurusnya.
  • Dilihat Dari Warna Fisik
Lovebird / Lakbet jantan mempunyai warna yang terang dari lovebird betina. Meskipun hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim dan variasi geografis.
Dilihat Dari Cara Bertengger
Lovebird / Lakbet betina jika bertengger yaitu jarak antar kaki akan lebih melebar jika dibandingkan dengan lovebird jantan 
  • Dilihat Dari Bentuk Ekor
Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk ekor merata sedangkan lovebird jantan mempunyai ekor yang berbentuk agak meruncing
  • Dilihat Dari Cara Membangun Sarang
Kegiatan membangun sarang akan lebih aktif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Disaat dua burung lovebird (betina & jantan) menggigit-gigit batang kayu  maka lovebird betina akan mengambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan hanya menyuapi kulit kayu saja dan memberikannya kepada si lovebird betina. Namun hal itu juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan untuk membuat sarang.
  • Perabaan Pada Tulang Pubis (Supit Urang)
Lovebird memiliki dua tulang pubis pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis betina akan menjadi lebih elastis dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut akan melebar karena pengaruh hormon. Keadaan tersebut dapat kita rasakan dengan melakukan perabaan oleh tangan. Pada lovebird jantan, jarak antar dua tulang pubis tersebut menyempit.
  • Pemerikasaan Dengan Menggunakan Sebuah Alat
Bagi seorang dokter hewan biasanya akan melakukan cara ini yaitu menggunakan alat laparoscopy untuk membedakan jenis kelamin lovebird tersebut. Sebelum menggunakan alat yang satu ini burung lovebird akan dibius terlebih dahulu sebelum dilakukannya pemeriksaan. Setelah itu maka akan dilakukanlah operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung diantara tulang rusuk, tulang paha dan tulang punggung. Dari bagian yang di operasi itu dimasukkanlah alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary atau indung telur. Jika ada ovary maka lovebird tersebut dipastikan adalah betina. Untuk cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
  • Pemeriksaan Dengan Tes DNA
Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat kita peroleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA di ekstrak dengan sebuah larutan tertentu dilakukanlah proses yang lebih lanjut lagi. Lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Jika hasil potret bisa terlihat adanya dua pita maka bisa kita pastikan bahwa lovebird tersebut adalah berjenis kelamin betina. Sebaliknya jika yang terlihat hanya satu pita berarti lovebird tersebut jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun sayangnya biaya uji DNA ini masih tergolong sangat mahal. Selain itu di Indonesia sendiri belum banyak laboratorium yang menawarkan jasa tes DNA ini.(sumber blog-cilik)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. usahabeternak.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger